Menurut Djoko Pekik (2000: 13) Keberhasilan program untuk mencapai kebugaran sangat ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana latihan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep FIT (frekuensi, Intensity, and time)
a. Frekuensi.
Banyaknya unit latihan persatuan waktu. Pada program kebugaran jasmani memerlukan latihan 3 – 5 kali perminggu, sedangkan hari yang lain digunakan untuk istirahat atau recovery. Tidak diperbolehkan latihan beban setiap hari karena tubuh akan mencapai titik kejenuhan.
b. Intensitas.
Kualitas yang menunjukkan berat ringanya latihan tersebut. Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobic menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR). Secara umum intensitas latihan untuk kebugaran adalah 60 % - 90 % denyut jantung maksimal dan secara khusus besarnya intensitas latihan bergantung kepada tujuan latihan.
c. Time.
Waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih. Untuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan penurunan berat badan diperlukan waktu berlatih 20 – 60 menit. Hasil latihan kebugaran akan terlihat setelah berlatih selama 8 s.d 12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu berlatih.
Kirby dan Fox (1987) dalam Sudarno (1992: 8) menyatakan bahwa program latihan yang teratur dan disusun dengan tepat (yang pasti dapat meningkatkan kesegaran jasmani atau kapasitas fungsion seseorang) dapat mengurangi faktor resiko terkena penyakit jantung koroner, yaitu: mengurangi kegemukan, menurunkan hipertensi, dan mengurangi kadar kolesterol darah. Latihan daya tahan akan mengembangakan konsumsi oksigen.
Willmore dan Costill (1994: 155) mengatakan bahwa subyek yang belum terlatih VO2 maksimal menunjukkan peningkatan sebesar 20% atau lebih setelah mengikuti program latihan selama 6 bulan. Nilai VO2 maksimal yang tinggi dapat meningkatkan unjuk kerja pada aktivitas daya tahan, yaitu meningkatkan kemampuan rata-rata kerja lebih besar atau lebih cepat. Tingkat status daya tahan aerobik atau kesegaran kardiorespirasi yang optimal dapat diperoleh melalui kegiatan olahraga secara teratur dan terukur, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi menjauhi kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak kesehatan seperti merokok, menggunakan obat terlarang, minum minuman keras, serta memperhatikan kebutuhan rekreasi sebagai pengimbang kondisi fisik dan mental.
Tingkat status daya tahan aerobik atau kesegaran kardiorespirasi (VO2 max) sangat penting bagi pelajar disekolah. Seseorang yang lebih baik tingkat kesegaran jasmaninya, ia pasti menggunakan oksigen yang lebih banyak dibanding mereka yang tingkat kesegaran jasmaninya kurang baik. Jadi kemampuan atau kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen sebanyak banyaknya (Kapasitas Aerob Maksimal = VO2 max) merupakan indikator tingkat kesegaran jasmani seseorang (Sudarno; 1992 : 7). Kesegaran jasmani digunakan untuk menjaga kondisi tubuh saat belajar disekolah maupun diluar sekolah serta dapat berprestasi secara optimal.
0 komentar:
Post a Comment