Lari dan lompat merupakan dua unsur penting dalam olahraga atletik. Kedua teknik tersebut harus dikuasai dengan baik agar memiliki kemampuan di bidang altletik. Lari merupakan nomor atletik yang paling umum.
Selain bisa dilakukan oleh perorangan, lari juga bisa dilakukan secara beregu, yaitu lari sambung atau estafet.
Jenis lari ini membutuhkan kerja sama yang baik. Nomor lompat dalam atletik misalnya lompat jauh. Jika pada lari estafet yang diukur adalah kecepatannya, dalam lompat jauh yang diukur adalah jarak lompatan. Pada pelajaran berikut, Anda akan lebih memperdalam kedua nomor atletik ini.
Lari sambung pada dasarnya adalah melakukan gerak lari secepat mungkin dengan membawa tongkat. Pada lari sambung terjadi perpindahan tongkat dalam regu. Satu regu lari sambung beranggotakan empat pelari, yaitu pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.
Jarak nomor lari sambung yang diperlombakan adalah 4 × 100 m dan 4 × 400 m. Hal ini menunjukkan bahwa lari sambung termasuk lari jarak pendek atau lari cepat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam lari sambung adalah cara perpindahan tongkat antarpelari. Setiap pelari harus dapat melakukan teknik ini dengan benar sehingga tidak menghambat kecepatan berlari.
1. Perpindahan Tongkat
Dalam perpindahan tongkat, ada dua cara perpindahan tongkat yang bisa digunakan, yaitu cara nonvisual dan cara visual. Berikut penjelasannya.
a. Perpindahan Tongkat Cara Nonvisual
Cara ini sering digunakan oleh pelari yang sudah mengenal satu sama lain karena membutuhkan kerja sama dan saling pemahaman antarpelari. Cara ini biasa digunakan dalam lari sambung 4 × 100 meter. Dalam teknik ini, pelari menerima tongkat dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya.
b. Perpindahan Tongkat Cara Visual
Dalam teknik ini pelari menerima tongkat sambil berlari dan melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Teknik ini biasanya digunakan pada nomor 4 × 400 meter.
0 komentar:
Post a Comment