Awal pertumbuhan dan perkembangan anak di tahun pertama sangat menakjubkan, yakni dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, akan memiliki sejumlah kepandaian dan perubahan-perubahan yang sangat cepat. Pada awal gerak bayi yang kecil memang hanya mampu menggerakkan kepala, tangan, dan kakinya saja, saat itu reflek tubuhnya yang bekerja sempurna. Reflef merupakan gerak awal yang ada pada bayi sebelum dan sesudah dilahirkan yaitu gerakanpgerakan yang terjadi secara tanpa disadari.
Proses motoris terjadi atas kerja beberapa bagian tubuh, syaraf dan otak dan juga otot sehingga terjadi gerakan baik gerak reflek atau gerak tak disadari maupun yang disadari. Saraf motoris atau dikenal dengan saraf eferen dengan dendrite akan menuju ke otot. Jika impuls listrik sampai ke otot , maka ujung akson mengeluarkan zat kimia, sehingga otot berkontraksi dan terjadi proses motoris.
Proses perkembangan motorik anak harus melalui tahap-tahap yang sesuai dengan umur . Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik selanjutnya yang lebih kompek. Jika keterampilan motorik dasar matang , maka motorik lain yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak terlalui, anak tidak mempunyai konsepsi motorik yang dasar, sehingga tidak bisa menyadari gerak yang seharusnya.
Tahap perkembangan adalah tahap-tahap yang harus dilalui bayi dalam proses perkembangan motorik sesuai dengan umur dan harus melalui prinsip perkembangan motorik yang benar. Sedangkan perkembangan motorik yang dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak yang dikoordinasi oleh saraf, pusat saraf dan otot. Secara umum perkembangan motorik dibagi enjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus.
Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yag melibatkan keterampilan otototot besar atau kasar. Kemampuan menggunakan otot-otot besat bagi anak merupakan kemampuan gerak dasar.kemampuan gerak dasar dibagi menjadi empat kategori yaitu lokomotor, nonlokomotor, manipulatif, dan koordinasi. Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, contoh gerakan antara lain adalah lompat, loncat, berjalan, berlari, skiping. Kemampuan nonlokomotor adalah gerak berpijak tetap atau dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, gerak nonlokomotor seperti menekuk, meregang, meliuk, bergoyang, mengeper, mengulur dan masih banyak yang lain. Kemampuan manipulatif adalah kemampuan gerak menggunakan alat sebagai obyek kemampuan gerak ini dikembangkan ketika anak sedang menguasai beberapa obyek ( H. Yudha M. 2005 ). Contoh gerak manipulatif antara lain menendang, melempar, menangkap, memukul dll, dalam kemampuan gerak manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, akan tetapi bagian lain dari tubuh juga dpat digunakan, dan gerakan manipulatif terjadi pada tahun pertama usia anak
Motorik halus merupakan aktivitas keterampilan yang melibatkan gerakan otototot kecil, seperti menggambar,menulis, meronce manik-manik , menyulam ,makan dll. Kemampuan motorik halus berkembang setelah kemampuan motorik kasar si kecil berkembang secara optimal. Perkembangan motorik anak pada tahun pertama sangat menakjubkan dari bayi yang tak berdaya ketika lahir akam memliki sejumlah kepandaian yang mempesonakan. Awal perkembangan tubuh bayi yang sangat mungil hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini reflek tubuhnya yang bekerja sempurna.
GERAK REFLEK
Perkembangan gerak pada anak diawali dengan gerak relek, yaitu gerakangerakan yang terjadi secara tidak disadari. Gerak reflek terjadi pada waktu prenatal sampai anak usia kurang lebih 3 bulan, gerak yang paling dominant saat bayi masih dalam kandungan.. Ini adalah gerakan diluar kesadaran si bayi, tidak terkoordinasi dan merupakan gerak primitive, Setelah gerak reflek berkurang maka akan berkembang menjadi gerak sederhana dan akan menjadi gerak kasar atau gerak yang menggunakan otot-otot besar.Macam-macam gerak reflek pada bayi adalah sebagai berikut :
1. Reflek hisap:
Relek ini terjadi saat ibu meyentuh pipi si bayi maka anak tersebut akan mencari atau akan melakukan gerakan hisap
2. Reflek genggam:
Bila disodorkan jari telunjuk pada bayi, maka akan menggengaam jari tersebut dengan sangat kuat, bila ditarik bayi tidak akan melepaskan genggamannya.
3. Reflek leher ( Tonic neck reflex )
Pada posisi telentang , bila keala bayi menoleh kesatu sisi maka terjadi ekstensi atau peningkatan tonus ( kekuatan otot ) pada lengan dan tungkai sisi tersebut.
4. Rooting reflex
Apabila pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh kearah stimulus dan mulut terbuka.
Ada satu reflek lain yang diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya, yaitu reflek moro. Reflek ini berbeda dengan reflek yang lain yang termasuk katergori gerakam motor, reflek mororini menurut para ahli sebetulnya reaksi emosional yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi. Reflek moro timbul kalau bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau mendengar suara keras, bayi melakukan gerak reflek, yaitu melengkungkan badan ( bagian punggung ) dan mendongakkan kepala ke depan. Reaksi sesaat ini biasanya didiringi dengan tangisan yang keras. Tetapi tidak perlu dikawatirkan karena reflek moro akan hilanng dengan sendirinya dalam waktu yang tidak lama.
TAHAP-TAHAP GERAK BAYI
Pada usia ke 3 dan ke 3 gerak reflek bayi akan mulai menghilang atau dengan lebih tepat berkurang, selanjutnya akan muncul gerak sederhana atau gerak motorik kasar. Gerak setelah gerak reflek lebih terarah, seperti dapat dilihat pada gerakan otot lehernya. Bayi selanjutnya bisa mengangkat kepala, bisa didudukkan, masa ini bayi sudah bisa menegakkan kepala. Dengan berkurangnya gerak reflek maka aktivitas anak makin bervariasi, pada usia 4 bulan anak sudah bisa tengkurap dan telentang, menumpu badan pada kaki, serta dada terangkat menumpu pada lengan. Pada bulan ke 5 gerak anak semakin bervariasi,otot leher dan otot lengan semakin kuat. Masa ini anak sudah pandai berputar dengan menggunakan tangannya, Ketika diletakkan terlentang ia menggunakan tangannya untuk mendorong dan berguling membalikkan badannya. Bukan hanya berguling tetapi kaki mulai semakin lincah beraktivtas, sering menndang, menggeserka kaki dan mendorong-dorong kakinya. Seiring dengan makin aktifnya gerakan kaki sikecil, otot leher dsn punggungyapun menjadi lebih kuat. Mulai usia 6 bulan bayi mulai belajar duduk tanpa pegangan, walaupun kadang-kadang masih butuh bantuan. Bulan ke 7 muncul kepandaian lain yang dapat membuat orang tua kadang merasa frustasi, karena pada umur ini anak mulai senang melempar dan menjatuhkan mainan atau benda-benda yang ada di sekitarnya, Terkadang anak menagis karena tidak dapat menemukan benda yang dapat dijatuhkan atau dilemparnya. Kesenagan baru anak mengkin membuat merasa melelahkan, karena setiap kali harus memungut benda yang dibuangnya seketika itu pula melemparkannya lagi. Tetapi harus diingat bahwa kegiatan ini merupakan saat perkembangan persepsi motorik tentang tata ruang. Umur 7 bulan anak mulai senang mengangkat dan menurunka pantat serta punggungnya, keterampilan kakinya juga sudah lebih baik, misalnya saat anak diberdirikan di pangkuan maka anak akan meloncat-loncat gembira dan menggoyang-goyangkan ke dua kakinya. Merangkak merupakan aktivitas menonjol yang banyak mendapat sorotan dari orang tua, pada umur 8 bulan anak mulai bisa merangkak dan atau mengesot sepanjang lantai. Kepandaian merangkak membuat anak senang berjalan kesana-kemari. Selain itu otot punggung dan bahu anak sudah semakin terkontrol, oleh karena itu anak sudah bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang lain. Selain duduk tanpa bantuan umur ini anak mulai dapat menarik tubuhnya ke dakam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri anak sebetulnya melatih perkembangan otot tungkainya, sehingga pada masa ini anak senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang, kekuatan ototnya akan membantu merangkak dengan cepat.
Merangkak sebagai fase yang sangat istimewa karena sangat kaya, fase ini adalah masa charger di otak kanan dan kiri. Apabila anak melalui fase ini dengan baik maka konsepsi dari kematangan gerak ( otak kanan, kiri, jembatan otak, otak kecil ) akan lebih baik. Keadaan normal yang biasanya fase merangkak lebih lama dari fase pekembangan motorik yang lain, maka orang tua jangan terlalu mengkhawatirkan apabila anak pada usia 11 bulan masih merangkak. Yang terpentig anak diberi kebebasan melakukan
aktivitas motorik agar berkembang dengan baik, singkirkan benda-benda membayakan, dan penuhi fasilitas yang mendukung kematangan geraknya, Tahap berikutnya, anak berlatih berdiri dengan ke dua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yang dapat menahan berat badannya.
Bisa dilihat ketika anak tengkurap dan merangkak, ke dua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil, kemudian sambil berpegangan secara perlahan akan mengangkat tubuhnya untuk berdiri. Dari berdiri anak mulai dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Tahap meramba, Jika sudah pandai berdiri sambil berpegangan, ke dua tangan bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya, tetapi di usia ke 8 bulan anak belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Pada usia 9 bulan keterampilan anak dalam berjalan sudah mulai baik, apabila dipegang ke dua tangannya anak akan berlatih menapakkan serta melangkahkan ke dua kakinya. Pada saat anak semakin aktif melatih otot-otot kakinya maka dengan cepat bisa berjalan. Seiring dengan latihan jalan anak juga semakin bergaya memperlihatkan kepandaian merangkak yang sudah ditunjukkan di usia yang ke 8 bulan. Menjelang usia satu tahun kepandaian serta keterampilan anak semakin berkembang. Tonggak kepandaian motor kasarnya yang paling menonjol pada usia ini, adalah semakin mahirnya anak melangkahkan kakinya. Anak semakin rajin melangkahkan kakinya ke samping sambil berpegangan pada perabot rumah tangga, jatuh bangun adalah hal yang lumrah biasa dialami oleh anak pada masa ini, karena usia ini anak bisa mengoptimalkan kemampuan jalannya, maka di lingkungan sekitar anak beraktivitas harus dalam keadaan aman dan terjaga.
Menjelang umur 10 bulan anak sudah dapat duduk tapa bantuan, dengan menggunakan kekuatan otot lengan dan bahunya anak mulai mampu membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri. Semua keterampilan ini bisa dilakukan bayi karena anak semakin pandai mengontrol otot punggung dan bahu. Selain membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri anak juga senang melakukan aktivitas bangkit dari duduk untuk kemudian duduk kembali.
Mulai usia ke 11 bulan, yang paling menonjol adalah kemampuan motor kasar anak, yaitu dapat berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Pada saat ini anak sudah mulai senang berdiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini terjadi karena control dirinya tentang keseimbangan semakin berkembang baik, sehingga anak membuat terbiasa derdiri di atas kakinya. Dalam melakukan aktivitas berlatih berdiri tanpa bantuan, anak akan meluruskan tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Kemudian anak akan mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada ke dua telapak tangannya. Kesenangan barunya ini membuat anak malas untuk duduk kembali, kalaupun ingin kembali ke posisi duduk anak akan berpegangan pada meja. Lagi pula anak sudah dapat berdiri tegak dan dilanjutkan dengan berjalan dua tiga langkah yang akan dicobanya lagi
terus menerus untuk meyakinkan dirinya, bahwa anak mulai dapat menapak dunia tanpa bantuan siapapun. Selain anak sudah bisa berdiri sendiri akan suka memanjat, anak akan mencoba memanjat barang-barang yang tampaknya menarik untuk didaki , seperti meja, kursi dan tangga. Jika menemukan barang yang dapat dipanjat dengan lincah anak akan memanjatnya, masa ini anak tidak boleh ditinggal atau tanpa ada pengawasan. Memasuki usia 12 bulan , sebagian besar anak telah siap untuk jalan walaupun kelihatan masih limbung, berjalan merupakan pengalaman baru yang amat mengasikkan bagi anak . Akan tetapi kadang-kadang anak memilih merangkak ketika bermain, karena dengan merangkak anak lebih mudah beraktivitas dan membuat bergerak lebih cepat. Berjalan merupakan aktivitas yang menakjubkan karena masa ini dianggap oleh banyak orang sebagai satu tonggak bersejarah dalam perkembangan fisik anak. Bisa berjalan merupakan pencapaian puncak dari aktivitas motorik kasar anak. Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik-motorik yang lain, apabila keterampilan moorik dasar anak sudah matang maka motorik lain yang lebih rumit tinggal sedikit tahapnya . Jika tahap motorik dasar tidak dilalui secara bertahap atau berurutan maka akan terjadi hambatan dalam perkembangan motoriknya dan anak tidak mungkin akan mencapai ke tahap yang lebih komplek. Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak terlalui adalah anak tidal akan mempunyai konsepsi motorik dasar, sehingga tidak bisa menyadari geraknya. Perkembangan selanjutnya setelah bertambah usia akan mempengaruhi pada kecerdasan emosi, kecerdasan mental anak dan kemungkinan jangka panjang anak secara kecerdasan IQ bagus, tetapi kecerdasan EQ terhambat
0 komentar:
Post a Comment